Tersangka | Cerpen AG Pramono
- By AG Pramono
- 22 Januari 2023
LANTARAN memukul orang hingga terluka di bagian pelipis, lelaki yang sudah tidak muda lagi itu dilaporkan ke pihak berwajib. Tentu lelaki itu ditangka...
“TENG... teng... teng”. Bel sekolah berbunyi. Aku sedikit berlari menuju ruangan kelas. Ternyata aku tak sendirian terlambat. Pagi itu ...
TANGANNYA menjulur mengambil helai daun yang terjatuh dibawa angin. Lalu ia menatapnya. Terlintas dalam pikiran, daun saja coraknya warna warni. Ada m...
Dalam kehidupan ini ada banyak kejadian yang tidak terduga yang terkadang menimpa kita. Seperti itulah yang aku rasakan pada tahun ini, kejadian yang ...
PEREMPUAN setengah baya berdandan. Baju kebaya dipadukan kamben batik bermotif kembang kuning. Diselipkannya sehelai bunga cempaka putih di rambut yan...
GADIS itu mendesah, “Setahun yang lalu, aku juga duduk di sini? Malam ini juga di sini. Tak ada yang baru di sani.” Suara terompet saling ...
LANGSE tersingkap. Perempuan mulai meliukkan badannya seirama bunyi gamelan. Jemari sejajar digetarkan. Gelung di kepala berhias bunga kamboja da...
“AYAH kenapa membagi cinta? Apa cinta ibu tidak cukup buat ayah? Apa yang ayah kejar di kehidupan ini? Jangan salahkan ibu meninggalkan kam...
NAMA Wayan Jengki makin bersinar saja. Hampir setiap hari pasramannya yang berada di kaki gunung Batukaru dijejali masyarakat. Mereka datang berharap ...
AKU sangat berharap memiliki kehidupan yang normal, ingin rasanya dilahirkan buta agar apa yang kulihat, kurasakan, dan kudengar sekarang tidak lagi d...
“TAK ada yang lebih indah dari namamu, Ibu. Di setiap tarikan napas ini kusebut namamu. Berikanlah waktu padaku untuk memanggilmu, Ibu. Aku...
FOTO itu menyisakan beragam kisah. Wajah-wajah yang terlihat bahagia di foto itu telah menjalani beragam warna kehidupan. Ada sedih, gembira, suka-duk...
PADA senja itu, langit dilukis dengan beragam warna. Setiap menit berganti-ganti, terkadang merah menyala, terkadang merah dadu, terkadang abu-abu, te...
SEBUT saja namanya Kin. Tetapi orang-orang tidak tahu nama lengkapnya. Warga yang berada di lingkungan sekitar rumahnya, tidak pernah bertanya siapa n...
SUKAR membuka jendela kamar yang seharian belum dibuka. Asap dengan menyengat bau plastik terbakar masih mengganggu dan lebih tak nyaman lagi, asap da...
HARI itu, 25 November, guru-guru di SMA Cinta Kasih menikmati kemeriahan. Beberapa mengucapkan syukur dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Keba...
HUJAN di senja ini tampaknya tak mengenal pilih kasih. Deras dan teramat deras seperti memuntahkan kemarahan yang telah lama dipendamnya. Angin k...
BERANDA rumah memang sempit. Ya, memang sempit. Rumah ini luasnya hanya enam puluh empat meter persegi. Orang mengenalnya rumah murah bersubsidi. Seri...
Gadis manis manis bermata bening itu selalu saja bergelayut di hatiku. Entah apa yang menyebabkannya? Apa karena matanya atau karena kulitnya yan...
Semenjak bukit di samping rumahnya dikeruk, perempuan itu membisu. Ia tak mau berbicara sepatah kata pun. Mulutnya seakan terkunci. Bulir air matanya ...