Lima Puisi Ni Wayan Adnyani
- 26 Agustus 2020
- indonesia
SAAT AKU KEHILANGAN MUSIM Ke mana aku bercerita Ruang-ruang cahayaku telah gulita bulan enggan bertandang senyumanmu senyumanku kehilang...
SAAT AKU KEHILANGAN MUSIM Ke mana aku bercerita Ruang-ruang cahayaku telah gulita bulan enggan bertandang senyumanmu senyumanku kehilang...
Ranting Rembulan orang memanah seribu rembulan di bawah sinarnya ia pun kuyup malam kemudian datang menyampai kabar, nampaknya punguk yang mem...
1 Angin yang Dingin Panas sinar mentari menggigil nyawa 2 Gugurlah daun Ranting menangis Bertambah kematian 3 Senja menghitam ...
Beri Aku Cinta beri aku cinta yang melayani hati beri aku cinta yang mewarnai pelangi beri aku cinta yang mengusik rindu beri aku cinta melulu...
Pukul dua belas malam saat semua anak masih di dalam pelukan ibunya, Fian sudah dibangunkan ayahnya. Ia harus bangun lebih awal kar...
Gatot duduk di pasir Pantai Amed yang halus. Matanya menatap deburan ombak yang mengalun pelan, menimbulkan irama yang mestinya men...
Sebuah spanduk terpajang dengan gagahnya di kotaku. Talinya dibentangkan. Di samping kanan-kirinya diisi gambar bunga jepun. Ucapannya itu yang menggu...
Korona berbisik halus, “Sebaiknya kau kembali ke rumah cintamu. Lihatlah keluargamu! Sinar cintanya semakin redup. Tiap malam...
“Maaf Pak Ketut, hari ini saya batal buka kios karena istri saya masih sakit. Bila Pak Ketut berkenan dibawa saja jam tangannya ke tukang arloji...
Soneta Cinta tak kan kujaja jejak berduri musim yang rapuh hanya supaya diri punya nilai tawar di matamu aku tak sedang menjual dan kau tak sedan...
TERDORONG PANDEMI Pemberitaan datang hari ini tentang pandemi Informasi dari gawai yang mengaku ahli Padahal hanyalah informasi bel...
Kegaduhan akibat merebaknya virus Korona makin menjadi-jadi. Ada lebih dari seratus orang yang sudah terjangkiti. Dan aku harus pergi meninggalkan kot...
DOA SEHARI-HARI aku mengadu selepas purnama di sudut rumahMu, memenjara diri riang tembang doa sehari-hari sepanjang usia &nb...
Kujinakkan Renjana meski semua pintu kututup masih saja kelayap suara-suara yang tak mampu kukunyah dan gelisah tak kunjung k...
Malam kian pekat, tetapi ia masih setia duduk menghadap di meja itu. Meja itu yang menemaninya bertahun-tahun menyemai kesadaran anak-anak didiknya. D...
Di Semarang Sisa Kediktatoran Menjelma Hantu Memasuki salah satu pintu di gedung itu Laksana menguak suara jeritan para tahanan Men...
Aku menangis seorang diri Tubuhku menderita penyakit kronis Bertahun tahun tergolek Di kasur tua sumbangan dari yayasan Aku taba...
Oleh IDK Raka Kusuma Hari Raya Galungan, bagi orang-orang seagama denganku, pasti dirayakan sebagai hari kemenangan. Hari mana dirayakan dengan waj...
Kekuatannya untuk menunggu membuat ia dikagumi semua teman-temannya. Ia sangat setia memendam rasa yang selama ini dirasakannya. Jatuh hati. Peremp...
Teguk demi teguk mengaliri kerongkongan lelaki itu. Sebatang rokoknya menemani kesendiriannya. Ia isap dalam-dalam. Ia hembuskan perlahan-lahan. Beban...