Optimalisasi Penggunaan Bahasa Indonesia Guna Mempertahankan Sikap Cinta Tanah Air

  • By Ni Komang Sabina Sanji Putri
  • 05 Januari 2024
pixabay

ABSTRAK

 

Penggunaan bahasa seiring berkembangnya zaman mengalami perubahan yang signifikan. Hal tersebut mampu membuat dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menghilangkan rasa cinta terhadap tanah air. Bahasa menjadi sebuah alat dalam komunikasi yang mana bahasa dan komunikasi ini memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan, karena bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain. (Mailani, dkk, 2022). Sedangkan cinta tanah air merupakan salah satu hal yang wajib dimiliki oleh seseorang guna menunjukkan kesetiaan terhadap negara. Cinta tanah air juga dapat disebut perasaan memiliki sesuatu yang diwujudkan dalam sikap rela berkorban, untuk melindungi sesuatu dari berbagai macam gangguan dan ancaman yang menimpa. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam menanggulangi hal tersebut dan mempertahankan sikap cinta tanah air yaitu meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dan baku, menghindari penggunaan bahasa Asing yang berlebihan, membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia, mengikuti kursus atau pelatihan bahasa Indonesia, menggunakan kamus atau aplikasi bahasa Indonesia, berpartisipasi dalam diskusi atau kelompok belajar bahasa Indonesia.

Kata Kunci: bahasa indonesia, cinta tanah air.

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser dan tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan yang semestinya. Oleh karena itu, penting adanya pengoptimalan penggunaan bahasa Indonesia guna mempertahankan rasa cinta tanah air dan bangga pada negeri sendiri. Seperti kutipan bunyi Sumpah Pemuda ke-3 pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu “Kami putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Dalam kutipan tersebut mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia, putra putri Indonesia wajiblah untuk menggunakan dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang telah diakui oleh seluruh dunia. Devitt & Hanley (2006) dalam Normanzah (2017) mengemukakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi berupa pesan yang dapat tersampaikan dalam bentuk ekspresi pada situasi tertentu di berbagai aktivitas. Setiap negara memiliki bahasanya tersendiri dan mampu menjadikan kekuatan dari negara tersebut. Sama halnya seperti bahasa yang dapat digunakan oleh seluruh negeri yakni bahasa Inggris. Sehingga banyak orang, universitas, instansi maupun lainnya mewajibkan kita untuk memahami dan bisa berbahasa Inggris dalam berkomunikasi. Dengan kekuatan yang sangat besar, bahasa mampu mempersatukan semua orang. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa dengan adanya bahasa yang sistematis, tertata, memiliki struktur bahasa yang unik, kita mampu memahami bahasa itu sendiri. Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah, kedua setelah Papua Nugini yakni sebesar 840 bahasa daerah. Dengan keberagaman seperti ini mampu membuat Indonesia menjadi negara yang makmur, kuat, dan memiliki rasa toleransi yang tinggi. Bahasa lisan maupun bahasa tulisan secara bersama-sama dan terus-menerus sangat berpengaruh terhadap seluruh hidup manusia. Sering kali bahasa lisan, kalau didengar oleh pendengar, maknanya menjadi bias, demikian juga bahasa tulisan kalau dibaca oleh seseorang, maknanya juga menjadi bias karena pembaca kurang memahami apa yang tersirat dan tersurat di dalam tulisan tersebut (Meinawati, Harmoko, Rahmah, dan Dewi, 2020).

Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu sikap cinta tanah air. Cinta tanah air tidaklah harus melaksanakan sesuatu yang besar, namun bisa dilaksanakan dengan langkah-langkah sederhana misalnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi nasional Indonesia, membeli produk dalam negeri dan bangga terhadap negara sendiri. Menurut Fadillah (2013), cinta tanah air merupakan berbuat, bersikap, cara berpikir yang mampu menunjukkan rasa kepedulian, kesetiaan, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan fisik, dan politik bangsa. Sehingga kita sebagai warga negara memiliki peran dan kewajiban dalam melestarikan bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia. Walaupun di dunia digital ini mudah saja kita memahami dan belajar bahasa baru guna mengasah kemampuan kita. Akan tetapi kita harus tetap kuat dan bangga terhadap bahasa persatuan kita yaitu bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia pun kini sudah diakui oleh dunia dan telah menjadi bahasa resmi konferensi umum UNESCO. Hal ini tentunya membuat kita bangga terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan wajib melestarikannya.

 

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kajian pustaka untuk mengumpulkan informasi terkini terkait topik penelitian. Langkah pertama melibatkan identifikasi sumber-sumber teoritis dan empiris yang relevan dengan kerangka konseptual yang akan digunakan. Setelah itu, akan dilakukan analisis terhadap data sekunder yang ditemukan, termasuk sintesis temuan-temuan yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Proses kajian pustaka ini akan membantu membentuk landasan teoritis yang kokoh untuk penelitian selanjutnya.

 

TINJAUAN PUSTAKA

  1. Bahasa Indonesia

Pengertian bahasa menurut para ahli dapat bervariasi tergantung pada bidang studi dan perspektif yang digunakan. Menurut Ferdinand de Saussure, merupakan ahli bahasa kebangsaan Swiss sekaligus pelopor linguistik modern mengemukakan, bahasa adalah sistem tanda yang terdiri dari unit-unit linguistik yang saling berhubungan, seperti kata-kata dan aturan-aturan gramatikal, yang digunakan untuk menyampaikan makna.  Dalam kehidupan manusia, bahasa tidak dapat dipisahkan begitu saja. Ketika sedang berkomunikasi, bahasa mempunyai peran yang penting. Bahasa menjadi sebuah alat dalam komunikasi yang mana bahasa dan komunikasi ini memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan, karena bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain (Mailani, dkk, 2022). Menurut Susanti (2012) bahasa merupakan suatu bentuk perwujudan kebudayaan dan peradaban manusia, dalam kamus linguistik, bahasa adalah satuan lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Bahasa Indonesia merupakan salah satu varian bahasa Melayu yang digunakan sebagai lingua franca di wilayah Nusantara sejak berabad-abad yang lalu. Bahasa Indonesia menggunakan aksara latin dan memiliki beberapa pengaruh dari bahasa-bahasa daerah di Indonesia, serta memiliki banyak kata serapan dari bahasa-bahasa asing seperti Belanda, Arab, Sanskerta, dan lainnya. Bahasa Indonesia juga memiliki tata bahasa yang relatif sederhana dan sistem pengucapan yang cukup konsisten.

  1. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air merupakan salah satu hal yang wajib dimiliki oleh seseorang guna menunjukkan kesetiaan terhadap negara. Cinta tanah air juga dapat disebut perasaan memiliki sesuatu yang diwujudkan dalam sikap rela berkorban, untuk melindungi sesuatu dari berbagai macam gangguan dan ancaman yang menimpa. Pengertian cinta tanah air menurut para ahli dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan konteks yang digunakan.

Menurut Presiden pertama Indonesia yakni Ir. Soekarno mengatakan bahwa cinta tanah air adalah rasa cinta, pengabdian, dan kesetiaan yang mendalam terhadap tanah air, bangsa, dan negara. Soekarno menganggap cinta tanah air sebagai semangat yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Kemudian menurut bapak pendidikan, Ki Hadjar Dewantara, cinta tanah air adalah rasa cinta dan kecintaan yang tulus terhadap tanah kelahiran, budaya, dan tradisi bangsa. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya memiliki rasa cinta tanah air sebagai dasar untuk membangun bangsa yang maju. Menurut Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta, cinta tanah air adalah rasa cinta yang menggerakkan seseorang untuk berjuang demi kepentingan dan kesejahteraan bangsa. Mohammad Hatta menekankan pentingnya memiliki semangat cinta tanah air sebagai motivasi untuk berkontribusi dalam pembangunan negara.

Berdasarkan pengertian para tokoh Indonesia dapat disimpulkan bahwa cinta tanah air merupakan asa cinta, pengabdian, dan kesetiaan yang tulus terhadap tanah kelahiran, budaya, dan tradisi bangsa untuk membangun bangsa yang maju dan mampu menggerakkan seseorang untuk berjuang demi kepentingan dan kesejahteraan bangsa.

 

1.      Manfaat Cinta Tanah Air

Cinta tanah air memiliki berbagai manfaat yang penting bagi individu dan masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat cinta tanah air:

a.    Identitas dan Kebersamaan: Cinta tanah air membantu memperkuat identitas individu sebagai bagian dari suatu bangsa. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas antara sesama warga negara.

b.   Patriotisme dan Pengabdian: Cinta tanah air mendorong individu untuk memiliki rasa patriotisme yang kuat dan mengabdikan diri untuk kepentingan negara dan masyarakat. Ini dapat mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan negara, baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, maupun budaya.

c.    Perlindungan dan Pertahanan: Cinta tanah air memotivasi individu untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman dan bahaya. Ini dapat mendorong partisipasi dalam pertahanan negara, baik dalam bentuk militer maupun keamanan dalam negeri.

d.   Pembangunan dan Kemajuan: Cinta tanah air dapat menjadi pendorong bagi pembangunan dan kemajuan suatu negara. Rasa cinta terhadap tanah air mendorong individu untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sains, teknologi, dan budaya, yang dapat membantu negara mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

e.    Pemeliharaan Budaya dan Warisan: Cinta tanah air juga mendorong individu untuk memelihara dan melestarikan budaya, tradisi, dan warisan bangsa. Ini penting untuk menjaga keberagaman budaya dan memperkaya identitas nasional.

f.     Keharmonisan dan Persatuan: Cinta tanah air dapat menjadi perekat yang menghubungkan berbagai kelompok dan suku bangsa dalam suatu negara. Ini dapat menciptakan keharmonisan, persatuan, dan kerukunan antara berbagai komunitas di dalam masyarakat.

Manfaat cinta tanah air ini penting dalam membangun dan memperkuat negara serta menciptakan masyarakat yang berkembang dan harmonis.

 

2.      Contoh Sikap Cinta Tanah Air

Berikut adalah beberapa contoh sikap tanah air yang dapat ditunjukkan oleh individu:

a.       Menghormati dan Mencintai Bendera dan Lambang Negara: Menunjukkan rasa hormat terhadap bendera dan lambang negara dengan cara menghormati dan tidak merusaknya. Misalnya, mengibarkan bendera dengan benar pada hari-hari peringatan nasional.

b.      Menghargai Bahasa dan Budaya Lokal: Menghargai dan melestarikan bahasa dan budaya lokal sebagai bagian dari identitas nasional. Misalnya, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan mempelajari budaya daerah.

c.       Menghormati dan Mematuhi Hukum: Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di negara, serta tidak melakukan tindakan yang merugikan negara dan masyarakat.

d.      Berpartisipasi dalam Pembangunan: Aktif berpartisipasi dalam pembangunan negara, baik melalui kegiatan sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. Misalnya, terlibat dalam kegiatan sosial, mendukung produk lokal, atau berkontribusi dalam kegiatan politik yang positif.

e.       Menghormati dan Membantu Sesama Warga Negara: Menunjukkan sikap saling menghormati dan membantu sesama warga negara. Misalnya, membantu orang yang membutuhkan, menghormati hak-hak orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

f.        Peduli terhadap Lingkungan: Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitar. Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik, dan mendukung kegiatan pelestarian lingkungan.

g.      Menghormati dan Mendukung Institusi Negara: Menghormati dan mendukung institusi negara, seperti pemerintah, militer, dan kepolisian, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

h.      Menghargai Sejarah dan Perjuangan Bangsa: Menghargai sejarah dan perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dan membangun negara. Misalnya, mempelajari sejarah nasional dan menghormati pahlawan-pahlawan bangsa.

 

Sikap-sikap ini mencerminkan rasa cinta, penghargaan, dan tanggung jawab terhadap tanah air dan dapat membantu memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

 

3.      Cara Penerapan Rasa Cinta Tanah Air dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut adalah beberapa cara penerapan rasa cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari:

a.       Menghormati Simbol dan Lambang Negara: Menghormati dan menjaga simbol dan lambang negara, seperti bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara. Misalnya, menghormati bendera dengan tidak melemparkannya atau merusaknya, serta menghormati lagu kebangsaan dengan berdiri tegak saat dinyanyikan.

b.      Menjaga Kebersihan dan Keindahan Lingkungan: Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di tempat umum. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, merawat taman dan area publik, serta menjaga kebersihan sungai dan pantai.

c.       Menghargai dan Melestarikan Budaya Lokal: Menghargai dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas nasional. Misalnya, mempelajari dan menghargai tarian, musik, dan tradisi lokal, serta berpartisipasi dalam kegiatan budaya daerah.

d.      Berpartisipasi dalam Kegiatan Sosial: Berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu sesama warga negara. Misalnya, terlibat dalam kegiatan amal, relawan di lembaga sosial, atau membantu masyarakat yang membutuhkan.

e.       Menghormati dan Mendukung Institusi Negara: Menghormati dan mendukung institusi negara, seperti pemerintah, militer, dan kepolisian, dengan cara mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, serta memberikan dukungan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban.

f.        Menghargai dan Mendukung Produk Lokal: Menghargai dan mendukung produk lokal sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian negara. Misalnya, memilih produk lokal dalam pembelian barang dan jasa, serta mendukung usaha kecil dan menengah di dalam negeri.

g.      Menjaga Persatuan dan Kerukunan: Menjaga persatuan dan kerukunan antara sesama warga negara, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Misalnya, menghormati perbedaan pendapat, menghindari konflik yang tidak perlu, serta berusaha membangun dialog dan kerjasama yang harmonis.

h.      Menghargai dan Memperdalam Sejarah Nasional: Menghargai dan memperdalam pengetahuan tentang sejarah nasional, serta menghormati perjuangan pahlawan bangsa. Misalnya, membaca buku sejarah, mengunjungi museum, dan mengikuti upacara peringatan hari-hari bersejarah.

 

Dengan menerapkan sikap-sikap ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menunjukkan rasa cinta dan pengabdian terhadap tanah air serta berkontribusi dalam membangun negara yang lebih baik.

 

  1. Pengoptimalan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengoptimalan penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

 

1. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia: Melakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia, baik dalam hal tata bahasa, kosakata, maupun pengucapan yang baik dan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku, artikel, atau berita dalam Bahasa Indonesia, serta berlatih berbicara dan menulis dalam Bahasa Indonesia.

2. Menggunakan Bahasa Indonesia dengan Benar dan Baku: Menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar dan baku dalam percakapan sehari-hari. Hindari penggunaan bahasa yang tidak baku, seperti bahasa gaul atau bahasa slang, terutama dalam situasi formal atau resmi.

3. Menghindari Penggunaan Bahasa Asing yang Berlebihan: Menghindari penggunaan bahasa asing yang berlebihan dalam percakapan sehari-hari. Lebih baik menggunakan kata-kata atau frasa dalam Bahasa Indonesia yang sesuai dengan konteks dan makna yang ingin disampaikan.

4. Membaca dan Menulis dalam Bahasa Indonesia: Membiasakan diri untuk membaca dan menulis dalam Bahasa Indonesia. Dengan membaca buku, artikel, atau blog dalam Bahasa Indonesia, kita dapat memperluas kosakata dan pemahaman tentang tata bahasa yang benar. Selain itu, dengan menulis dalam Bahasa Indonesia, kita dapat melatih kemampuan menyusun kalimat dan mengungkapkan ide dengan baik.

5. Mengikuti Kursus atau Pelatihan Bahasa Indonesia: Jika diperlukan, mengikuti kursus atau pelatihan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Kursus atau pelatihan ini dapat membantu dalam memperbaiki tata bahasa, pengucapan, dan pemahaman Bahasa Indonesia secara keseluruhan.

6. Menggunakan Kamus atau Aplikasi Bahasa Indonesia: Menggunakan kamus atau aplikasi Bahasa Indonesia sebagai referensi saat ada kata atau frasa yang belum diketahui artinya. Hal ini dapat membantu memperkaya kosakata dan memperbaiki pemahaman tentang Bahasa Indonesia.

7. Berpartisipasi dalam Diskusi atau Kelompok Belajar Bahasa Indonesia: Bergabung dalam diskusi atau kelompok belajar Bahasa Indonesia untuk berlatih berbicara dan mendiskusikan topik-topik dalam Bahasa Indonesia. Dengan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki minat yang sama, kita dapat saling belajar dan memperbaiki kemampuan berbahasa.

 

Dengan mengoptimalkan penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memperkuat identitas budaya kita sebagai bangsa Indonesia dan menjaga keberlanjutan serta kekayaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa konsep dari hasil penelitian di beberapa jurnal maupun skripsi. Konsep pertama yang digunakan oleh peneliti guna menguatkan penelitian yang diinginkan yakni diambil dari sebuah jurnal yang ditulis oleh I Made Suwanda (2020) yang berjudul “Strategi Sekolah dalam Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air Pada Peserta Didik di SMPN 1 Tarik Kabupaten Sidoarjo”. Penelitian tersebut berasal dari Prodi PPKN jurusan PMP-KN, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya.  I Made Suwanda (2020) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Strategi sekolah  dalam  menanamkan  cinta  tanah  air  pada peserta   didik   di   SMPN   1   Tarik   dilakukan   melalui beberapa   cara   yaitu   :   (1)   kegiatan   belajar   mengajar, dengan   melakukan   pembiasaan   menggunakan   bahasa Indonesia,  menjaga  kebersihan  dan  kerapian  dalam  kelas, menyanyikan  lagu-lagu  nasional  sebelum  pembelajaran, mengajarkan  materi  yang  mendukung cinta  tanah  air.  (2) budaya   sekolah, melakukan   kegiatan   upacara   bendera setiap hari Senin, kegiatan jum’at bersih, peringatan hari kemerdekaan, hari sumpah pemuda dan hari pahlawan. (3) ekstrakurikuler, berupa pelaksanaan kegiatan pramuka dan ekstrakurikuler angklung. (4) kegiatan outdoor learning yaitu pembelajaran di luar lingkungan sekolah dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Beberapa cara tersebut sebagai suatu kesatuan untuk menanamkan cinta tanah air pada peserta didik di SMP Negeri 1 Tarik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut telah dilaksanakan pengoptimalan penggunaan dan pembiasaan menggunakan bahasa Indonesia.

Konsep kedua yang digunakan oleh peneliti guna menguatkan penelitian yang diinginkan yakni diambil dari Sadeli, L., & Nugraha, E. (2023) yang berjudul “Optimalisasi Penggunaan Bahasa Indonesia melalui Kampanye Bahasa Indonesia di Media Sosial”. Penelitian tersebut berasal dari jurnal ilmiah pendidikan bahasa, sastra Indonesia dan daerah Universitas Pasundan. Dalam penelitiannya Sadeli, L., & Nugraha, E. (2023) mengungkapkan bahwa penggunaan   bahasa    Indonesia di kalangan generasi muda saat ini hampir sudah tidak ada yang menggunakannya dengan benar, sedikit sekali generasi muda yang menggunakan     bahasa Indonesia dengan benar. Generasi muda saat ini banyak yang menggunakan bahasa Prokem. Hal ini perlu menjadi renungan bagi kita semua. Mengembalikan kecintaan terhadap bahasa    Indonesia    perlu    ditanamkan dengan baik. Perencanaan bahasa untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengoptimalkan bahasa Indonesia perlu ditanamkan di generasi muda. Perencanaan yang baik bisa menghasilkan kualitas yang baik pula. Kita perlu yakin kepada generasi muda bisa berbahasa dengan baik, generasi muda perlu diberikan pemahaman terkait bahasa Indonesia dengan  baik. Diperlukannya kebiasaan yang baik terkait bahasa Indonesia. Generasi milenial harus mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai bentuk perwujudan cinta tanah air.

 

SIMPULAN

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian studi literatur atau kajian pustaka ini adalah bahasa nasional atau bahasa persatuan bahasa Indonesia dalam penggunaannya harus dioptimalkan baik di sekolah, dalam bermasyarakat maupun media sosial. Penggunaan bahasa Indonesia tidak bisa dilakukan dengan asal-asal akan tetapi sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar tentunya tidak menyinggung orang lain. Tentunya dalam mengoptimalkan penggunaan bahasa Indonesia banyak hal yang dapat dilakukan. Dengan mengoptimalkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita sudah bisa menerapkan rasa cinta tanah air Indonesia.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Noermanzah, N. (2017). Struktur Kalimat Tunggal Bahasa Sindang di Kota

Lubuklinggau dan Pengaruhnya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. AKSIS:

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 2. doi:10.21009/aksis.010101

Mailani, O., Nuraeni, I., Syakila, S. A., & Lazuardi, J. (2022). Bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Kampret Journal, 1(2), 1-10.

Ulifah, D., & Suwanda, I. M. (2020). STRATEGI SEKOLAH DALAM MENANAMKAN SIKAP CINTA TANAH AIR PADA PESERTA DIDIK DI SMPN 1 TARIK KABUPATEN SIDOARJO. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 8(3), 871-886. https://doi.org/10.26740/kmkn.v8n3.p871-886

Sadeli, L., & Nugraha, E. (2023). OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MELALUI KAMPANYE BAHASA DI MEDIA SOSIAL. Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, 13(2), 279-288.


TAGS :

Ni Komang Sabina Sanji Putri

Ni Komang Sabina Sanji Putri, kerap disapa Sabina adalah mahasiswi aktif semeseter tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Lahir di Kota Denpasar, 31 Oktober 2002. Merupakan Runner Up 1 Duta Genre Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dan Runner Up 2 Duta Genre Kota Denpasar.  Aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan. Turut aktif di beberapa organisasi di luar kampus. Salah satu penulis buku antologi ‘Romantika di Kampus Mahadewa’. Ig: @sabinaputri1031, email: [email protected]

Komentar