PUISI-PUISI MUHAMMAD THOBRONI

  • By Muhammad Thobroni
  • 13 April 2023
Pexels

AL-ASHR

Apakah telah tiba puasa,
Untuk mulut kita yang 
Selalu menebar api dan bara?

Kita selalu merugi
Tak mampu memadamkannya
Hingga asap menyesakkan semua

Kendal, 2023

 

AL-ASHR 2

Tangan kita,
Tangan kita,
Kapankah hendak mulai
Berpuasa?

Dari maling, rampok,
Dan garong jiwa sahaya
Hingga mereka tewas dalam
Perutnya yang melompong tanpa
Beras dan bumbu rasa?

Sungguh merugilah Tuan Semua,
Yang kedua tangan kalian lumpuh,
Atau terikat kencang rantai sebelum
Waktunya tiba

Kendal, 2023

 

AL-ASHR 3

Berapa detik, menit dan jam
Hari, minggu, dan bulan
Tahun, dekade dan abad
Kita butuhkan  untuk
Dapat memahami  makna cinta?

Puasa ialah sebuah sekolah tempat
Kita belajar banyakbanyak tentang cinta
Kepada sesama dan juga penciptanya

Kendal, 2023

 

AL-ASHR 4

Harus siapa lagi yang mampu
Memberimu nasihat kebajikan dan
Kebijakan yang tumbuh dari diri?

Apa lagi yang dapat menjadi 
Sumber mata air kearifan dan kebijaksanaan
Yang memancar dari sumur jiwa kita?

Sementara yang tampak di dasar
Hanyalah timbunan batu hitam
Lumpur tebal mengeras yang
Dibakar kemarau panjang?

Kapan lagi kita sedia hening
Mengendapkan benci dan amarah
Hingga bebunga mekar dalam 
Pikiran dan tindakan kita?

Kendal, 2023
 


TAGS :

Muhammad Thobroni

Lahir di Jombang 25 Agustus 1978. Menghabiskan masa kecil dan remajanya di Surabaya dan Yogyakarta. Lulus pendidikan tinggi S1 di Universitas Negeri Yogyakarta, S2 di perguruan tinggi yang sama, dan sedang menyelesaikan S3 di Universitas Negeri Semarang. Dia pernah bekerja sebagai editor lepas di penerbit  dan menjadi guru Madrasah di Yogyakarta. Ketika lulus Magister, dia menjadi dosen di STKIP PGRI Pacitan, Jawa Timur. Menjadi dosen linguistik dan sastra. Dia juga mengajar kuliah dasar-dasar pendidikan. Dari Pacitan, dia berpindah ke Kalimantan menjadi dosen di Universitas Borneo Tarakan. Sebuah perguruan tinggi negeri di perbatasan Indonesia-Malaysia. Dia mengajar kebudayaan Indonesia, dasar-dasar pendidikan, linguistik dan juga sastra.

                                                          

Komentar